Sabtu, 02 Juni 2012

Jihad Rakyat Palestina di Era Modern

Penulis: Dr. Muhammad Syeikh Mahmod Sheyam

Sanaa 1429 H/2008M

Pengantar
Hingga awal perang dunia Pertama pada 1914, Palestina masih menjadi bagian dari dunia Islam, yang tunduk pada Kekhilafahan Utsmaniah. Sebelum Islam masuk, Palestina merupakan bagian dari wilayah Arab, yang secara bergantian berada dalam koloni Persia dan Romawi hingga peperangan Yarmuk tahun 636 M (15 H) dimana Allah mengakhiri keberadaan Romawi di bumi Syam secara keseluruhan, dan khususnya di Palestina.Dan di masa kekhalifahan Umar bin Khattab ra. Palestina berada di bawah pangkuan Islam. Hingga terjadinya perang salib (selama periode 493 - 583 H / 1099 – 1187 M) yang sangat berkecamuk, Palestina diambil alih kaum salib. Hingga tibanya masa pembebasan melalui  Salahuddin Al-Ayyubi yang meneruskan langkah Nuruddin Zenki yang menyatukan barisan kaum Muslimin. Dalam perang Hittin 583 H / 1187 M, Palestina berhasil direbut.
Tatkala bangsa Tatar menginvasi Palestina, Seiful Islam (Qutz) berhasil mengalahkan mereka dalam pertempuran Ain Jalut (Een Goliat) pada 25 Ramadhan tahun 658 H / 6 September 1260. Sejak saat  itu Palestina secara bergilir dikuasai oleh penguasa-penguasa mamalik (kerajaan-kerajaan kecil) dari kaum Muslimin hingga tahun 1516 M. Selanjutnya Palestina masuk dalam kekuasaan Khilafah Ustmaniah selama lebih dari 4 abad.
Pada akhir abad ke-19, Khilafah Utsmaniyah mulai melemah setelah mendapatkan berbagai tekanan dari bangsa asing. Hingga kaum zionis menyusup ke Palestina sebanyak 55 ribu orang atau 7 persen dari penduduk Arab di Palestina 750 ribu orang.
Puncaknya, ketika kaum zionis dan barat bekerja sama dengan kelompok militer Turki pimpinan Mustafa Kemal Atatürk. Sultan Abdul Hamid II digulingkan tahun 1909 dan Khilafah sirna tahun 1924.
Sebenarnya, kekalahan kekaisaran Utsmaniyah dalam Perang Dunia I dan penghapusan Khilafah Islamiyah menghasilkan sejumlah hal yang menimbulkan dampak negatif terhadap rakya Palestina secara serius. Dampak paling menonjol adalah sebagai berikut:
Pertama – Palestina ditetapkan berada di bawah Mandat Inggris yang langsung mulai bekerja seriusmenerapkan Deklarasi Balfour.
Kedua – rakyat Palestina menyadari bahwa Inggris menipu bangsa Arab, dan melanggar perjanjian dengan mereka.
Ketiga – bangsa Arab akhirnya mengetahui bahwa semua negara kolonial, setuju dengan Deklarasi Balfour, seperti Perancis, Italia, Jerman, Serbia, Yunani dan lain-lain.
Keempat – akhirnya masing-masing negara Arab disibukkan dan lalai dengan masalahnya sendiri.
Kelima – rakyat Palestina sendirian menghadapi konspirasi barat terhadap negeri mereka. 
Kedua – Jihad Rakyat Palestina Melawan Penjajah Inggris
Pemerintah Inggris melakukan segala bentuk prosedur yang sangat tidak adil terhadap hak-hak warga Palestina, diantaranya:
1.                 Mengisolasi dari negara-negara Arab dan memenjarakan mereka di tanah sendiri.
2.                 Menyita tanah-tanah mereka dan melarang memanfaatkannya.
3.                 Melarang membawa segala jenis senjata.
4.                 Melarang mereka berada dalam posisi memerintah negeri.
5.                 Membungkam mulut mereka dan melarang mereka menyebarkan kondisi mereka
6.                 Mereka melepaskan tangan-tangan mafia zionis mencaplok tanah Palestina.
7.                 Memilih Herbert Samuel, Yahudi Inggris sebagai Komisaris Tinggi Palestina 1920.
8.                 Membentuk pemerintahan khusus yang mengatur Palestina dari Yahudi Zionis.
9.                 Membuka kesempatan seluas-luasnya bagi eksodus Yahudi ke Palestina.
10.             Menerbitkan mandat yang memberi keistimewaan bagi eksodus yahudi.
Namun di tengah berbagai embargo dan pengisolasian yang dilakukan oleh musuh yang nyata dan musuh dari bangsa sendiri, Jihad rakyat Palestina di era modern memiliki banyak keistimewaan di antaranya:
(1)               Bersatunya barisan dan prinsip perjuangan.
(2)               Pelatihan perang untuk rakyat yang bisa memukul para aggressor.
(3)               Mengandalkan alat-alat perang buatan sendiri sesuai kemampuan.
(4)               Penghematan pengeluaran anggaran perang.
(5)               Mengarahkan media eletronik dan cetak berpihak kepada para pejuang.
(6)               Mensosialisasikan budaya perang kepada segala segmen rakyat. 
(7)               Mengendalikan kurikulum pendidikan agar generasinya berkorban untuk negara.
(8)               Membangun hubungan baik dengan bangsa lain agar tidak memihak musuh.
(9)               Fokus mendukung bangsa dan negara sahabat.
(10)           Berusaha mendapatkan simpati opini publik internasional.

Ketiga -  Revolusi al-Qassam dan Mogok Massal
Syaikh Izzuddin al-Qassam termasuk orang yang menyulut berbagai macam revolusi melawan Prancis di Suriah. Ketika ia divonis hukuman mati, ia pindah ke Palestina pada 1920 dan tinggal di kota Haifa. Ia menempati sebuah masjid untuk menyebarkan ide-ide revolusionernya melalui pidato. Ia pun mengatur (mengorganisir) aksi revolusinya melalui majlis-majlis khusus.
Syeikh Al-Qassam menentukan tiga tujuan dalam revolusinya:
(1)                 Mengusir Inggris dari Palestina.
(2)                 Mencegah pendirian sebuah negara Yahudi di tanah Palestina.
(3)                 Mendirikan sebuah negara Islam untuk persatuan negara-negara Arab.
Dalam revolusinya, Syaikh Al-Qassam menempuh tiga fase:
Fase pertama – tahap pengingatan dan penyadaran bahaya Yahudi dan seruan jihad melawan kolonialisme Inggris.
Fase kedua - tahap persiapan dan pengkondisian psikologis untuk melakukan revolusi.
Fase ketiga - tahap seleksi yang tepat dari elemen-elemen gerakan yang akan terlibat dalam revolusi.
Kemudian untuk terakhir kalinya Al-Qassam berdiri di masjid Istiqlal dan berpidato di hadapan jamaah, dan menafsirkan salah satu ayat Qur'an: At-taubat 13-14. (26). Setelah pidato ini, Inggris mengawasi perjalanannya dan kemudian mengirim ratusan polisi yang kemudian mengepungnya dan kelompok bersamanya. Terjadilah pertempuran tidak seimbang. Para pejuang Al-Qassam tegar dan bertahan sampai Syekh Al-Qassam gugur syahid dan sejumlah rekan seperjuangannya dan sisanya ditahan.

Keempat – Jihad Wanita Palestina
Bentuk jihad Wanita Palestina, diantarannya:
Pertama – Menghasung dan mengobarkan api jihad.
Kedua – Tegar dan bersabar terhadap apa yang dilakukan Inggris menangkapi dan menahan kaum lelaki Palestina dan mengeksekusi mati para pahlawan.
Ketiga -  menyumbangankan perhiasan mereka untuk pembelian senjata para Mujahidin. Keempat -  Terlibat dalam aksi sosial umum.
Kelima - Terlibat dalam kerja politik dengan masuk ke majelis nasional dan legislatif.
Keenam – Mendidik anak-anak cinta jihad dan mendorong mereka untuk mati syahid. Ketujuh -  Terlibat dalam jihad itu sendiri.

Kelima – Intifadah Mubarakah dan Sarana Perlawanan
Sesungguhnya, Ikhwanul Muslimun yang merupakan pimpinan gerakan Islam di Palestina sudah menentukan konflik mereka dengan penjajah Israel dan mengusir mereka dari Palestina dengan tiga fase:
Fase pertama - perluasan pembangunan masjid-masjid.
Fase Kedua – Fase pembangunan lembaga dan universitas Islam, lembaga zakat, dan lembaga social. 
Fase Ketiga - tahap konfrontasi dengan kaum penjajah Zionis Israel.
Diantara capaian dan prestasi Intifadah:
1.        Intifadah telah berhasil menjatuhkan mitos dan legenda “militer Israel yang tak terkalahkan”.
2.        Membuktikan ke seluruh dunia tentang kebatilan demokrasi Israel.
3.        Ekonomi Israel terguncang karena maraknya aksi mogok massal yang dilakukan oleh buruh dan pekerja Palestina, di satu sisi. Dan sisi lain, barang-barang dagangan Israel diserang oleh warga Palestina. Terutama setelah Hamas merilis pernyataan resmi fatwa "haramnya membeli barang-barang Israel yang masih ada alternatifnya di dalam Palestina."
4.        Intifadah telah mengguncang sektor pariwisata Israel karena para wisatawan ketakutan masuk ke Israel dan lebih sayang kepada nyawa mereka.
5.        Intifadah menyebabkan keretakan dalam masyarakat Israel dimana banyak seruan dan tuntutan dari pihak militer atau sipil pentingnya penarikan diri pasukan Israel dari Tepi Barat  dan Jalur Gaza.
6.        Intifadah telah menghentikan statemen Israel “tanahmu wahai Israel dari Effrat hingga Nil”. (69)
7.        Bahaya paling mengancam dari Intifadah adalah karena ia mampu menghentikan imigrasi Yahudi ke Palestina dan justru membuka pintu eksodus balik dari Palestina.
8.        Intifadah mampu menyatukan semua golongan dan kelompok rakyat Palestina.
9.        Intifadah mengembalikan rakyat Palestina kepada Islam setelah hati-hati mereka berpaling darinya.
10.    Intifadah mengembalikan ruh dan spirit izzat dan kemuliaan bagi rakyat Palestina khususnya dan kepada bangsa Arab secara umum. 
11.    Intifadah mampu menciptakan generasi pemuda Palestina yang terlatih dalam menghadapi Israel.
12.    Intifadah telah mampu menjatuhkan dan menggagalkan semua proyek perdamaian dan mengembalikan masalah Palestina kepada esensi sebenarnya.
13.    Intifadah membuktikan bahwa Islam adalah solusi satu-satunya dan lainnya adalah solusi batil.
14.    Intifadah juga telah membatalkan dan menganulir teori “menerima Israel sebagai kondisi realitas dan pentingnya berunding dengan mereka”.
15.    Intifadah berhasil membuka kedok sejumlah agen dan mata-mata yang bekerja dengan Israel yang telah mengotori rakyat Palestina.
16.    Intifadah juga telah berhasil mengungkap kebohongan anggapan sebagian pemimpin Palestina dan faksi-faksi bahwa mereka telah melalukan revolusi membebaskan Palestina.
17.    Intifadah mengungkap kedok ketidakberdayaan Liga Arab dan kebohongan klaim mereka untuk membantu umat Islam.
18.    Intifadah juga membongkar kedok pemimpin Arab dan pasukannya yang penakut. Sebab mereka lebih tunduk kepada tekanan Amerika.
19.    Intifadah juga membongkar kedok tidak-berharganya Organisasi Konferensi Islam (OKI) yang tidak bisa berbuat apa-apa dalam menyelamatkan masjid Al-Aqsha.

Diantara contoh penderitaan rakyat Palestina adalah:
1)          Para tahanan itu dikumpulkan dalam sel-sel sempit atau di kemah.
2)          Mereka dipaksa bediri di kayu yang tajam dalam waktu yang alam.
3)          Barang-barang mereka diperiksa terus menerus dan diacak-acak.
4)          Sebagian mereka disel dan diisolasi dari kontak dengan orang lain.
5)          Dilarang membesuk mereka.
6)          Ditutup wajah dan kepalanya saat ditangkap atau pada saat introgasi.
7)          Tahanan dikurung dengan mata-mata untuk memancing pengakuan mereka.
8)          Keluarga ditangkap untuk melakukan tekanan mental terhadap tahanan.
9)          Tahanan dihadapkan dengan alat pendeteksi kebohongan.
10)      Dilarang buang air dalam waktu yang lama.
11)      Disulut kebakaran di penjara dan kemah mereka.
12)      Menyalakan pengeras suara atau musik di saat mereka tidur.
13)      Melarang buku-buku dan korban ke penjara.
14)      Menghina tahanan, mengancam, mengintimidasi dengan kata-kata kotor.
15)      Meletakkan dinding kaca sel di ruang besuk.

Ketujuh – Pimpinan Perjuangan Jihad Palestina 
Ribuan kaum muslimin di Palestina telah berjihad. Di antara mereka ada yang menjadi pimpinan dan tokoh dalam jihad yang menorehkan lembaran sejarah dengan cahaya, diantaranya:
(1)               Syekh Izzuddin Al-Qassam
Para sejarawan sepakat bahwa Syekh Izzuddin Al-Qassam adalah seorang ulama mujahid. Ia tidak mengakui batas-batas wilayah yang dibuat penjajah bagi negeri Arab yang besar. Ia seorang warga Suriah, namun revolusi yang diusungnya lebih banyak di Palestina. Sebab satu revolusi padam di sebuah negeri dari negeri-negeri kami, ia akan menyala kembali ke negeri lainnya. Penjajah tetaplah penjajah, apakah itu Perancis di Suriah, atau Inggris di Palestina.
(2)               Syekh Ahmad Yasin
·          Syekh Ahmad Yasin dilahirkan desa El-Gorah – Majdal tengah, yang dibangun di atas reruntuhan bersejarah kota Ashkelon pada bulan Juni tahun 1936, tahun mogok massa Palestina terbesar dan tahun revolusi besar Palestina.
·          Menyelesaikan kelas empat SD di El-Gorah tahun 1948
·          Pada awal kelas kelima SD, terjadi malapetakan besar menimpa Palestina akibat kekalahan pasukan negara-negara Arab melawan mafia zionis tahun 1948.
·          Syaikh mengungsi bersama keluarganya ke Jalur Gaza pada 1948 dan bekerja selama setahun di sebuah restoran untuk membantu keluarganya.
·          Bergabung dengan dua sekolah dasar Imam Syafii dan kemudian El-Remal, dan menyelesaikan pendidikan menengahnya di SMU Palestina.
·          Mengalami kelumpuhan tahun 15 Juli 1952 M, akibat jatuh ketika bermain dengan rekan-rekannya di pantai Gaza.
·          Menyelesaikan pendidikan menengahnya pada Juni tahun 1958 kemudian bekerja sebagai guru sejak 4 Oktober 1958 M.
·          Ditangkap oleh pihak berwenang Mesir 18 Desember 1965 karena latar belakangnya sebagai anggota Ikhwanul Muslimin, kemudian dibebaskan.
·          Terpilih menjadi ketua Gerakan Islam di Jalur Gaza pada tahun 1968, dan segera membangun pondasi dasar dari pergerakan.
·          Tahun 1977 - 1978 Syeikh Gerakan Islam di bawah kepemimpinannya mendirikan Universitas Islam di Gaza.
·          Ditangkap oleh Zionis Israel tahun 1984 karena latar belakang mereka menemukan rumahnya sebagai gudang senjata yang dibeli oleh Syaikh dari seorang agen Israel.
·          Divonis penjara 13 tahun, kemudian keluar dalam proses pertukaran tawanan Tahun 1985.
·          17 November 1987 gerakan Islam di bawah kepemimpinannya mengeluarkan keputusan untuk “memulai aksi militer melawan entitas penjajah Israel.
·          8 Desember 1987 meletus aksi Intifadha dengan arahan Syaikh, dan sepekan setelah itu dideklarasikan Gerakan Perlawanan Islam “Hamas”, dan pernyataan resmi pertamanya dikeluarkan 14 Desember 1987 M. Sementara  pernyataan resmi pertama gerakan Fatah dan Front Rakyat dan organisasi lainnya pada 8 Januari 1988 atau satu bulan setelah mulainya intifadha.
·          Intensitas aksi serangan dan mogok massal yang dilakukan dan digalang Hamas terhadap Zionis Israel semakin keras. Mereka kemudian menangkap Syaikh dan sebagian besar pimpinan Hamas dan Ikhwanul Muslimin malam tanggal 18 Mei 1989 M. Mendekam di penjara sampai 25 September 1997 M dalam sebuah negoisasi pertukaran tawanan oleh Raja Husein dengan Israel setelah percobaan pembunuhan terhadap saudara Khalid Misy’al Kepala Biro Politik Hamas.
·          Jihad Syekh terus berlanjut dalam berbagai bidang sehingga ia menjadi fist assassin target (target utama pembunuhan). 
·          Pesawat tempur Israel buatan Amerika “Apache” menyerang Syaikh dengan tiga missil roket buatan AS juga ketika sedang meninggalkan masjid usai menunaikan shalat subuh dan beliau sedang berpuasa pagi Senin 22 Maret 2004 M.
3. Dr. Abdul Aziz Ar-Rantisi
Nama lengkap beliau adalah Abdul Aziz Ali Abdul Hafidz Ar-Rantisi, lahir pada tanggal 23 oktober 1947 di desa Yibna, sebelah selatan kota Yafa Palestina. Pasca  perang 1948, beliau bersama keluarganya pindah ke Jalur Gaza. Waktu itu, Ar-Rantisi kecil belum genap berusia enam bulan.
Pada tanggal 17 desember 1992, Ar-Rantisi dideportasi ke Maraj Zohour di Lebanon selatan beserta 400 elemen dan pimpinan Hamas, serta 32 elemen gerakan Jihad Islami.  Mereka berkemah di Lebanon selatan selama 1 tahun. Sehingga pemerintah Israel terpaksa mengembalikan mereka ke bumi Palestina lagi, dan tetap menangkap Dr. Ar-Rantisi dan sejumlah tokoh lain.
Ketika Syaikh Ahmad Yasin gugur syahid oleh pembunuhan yang dilakukan Zionis pada 22 maret 2004, Dr. antisi terpilih menjadi Ketua Gerakan Hamas. Hanya saja, pada tanggal 17 April 2004, mobil yang ia kendarai dibom oleh helikopter Apache buatan Amerika dan Israel, hingga ia menemui syahidnya bersama dua orang pengawalnya –semoga Allah merahmati mereka.

4. Dr. Fathi As-Syaqaqi
Dr. Fathi As-Syaqaqi dilahirkan di kamp pengungsi Rafah pada tahun 1951, dari sebuah keluarga yang berasal dari desa Zarnuqoh, dekat kota Yafa. Ia menyelesaikan sekolah dasar dan menengah di Jalur Gaza, kemudian melanjutkan studi di Universitas Bir Zeit di tepi barat. Setelah itu, ia pergi ke Mesir untuk belajar di Universitas Zaqoziq Mesir. Ia kembali ke Palestina dan bekerja sebagai seorang dokter di Jalur Gaza.
Selanjutnya ia kemudian menetap di Damaskus, di mana ia meneruskan perjuangan jihadnya sebagai sekjen Gerakan Jihad Islami. Pada hari Kamis 26 oktober 1995, agen-agen intelijen Israel mossad membunuhnya di pulau Malta dalam perjalanannya kembali dari Libya untuk memberikan bantuan bagi sejumlah anak-anak Gaza yang terlantar di perbatasan Mesir dan Libya –semoga Allah merahmati mereka semua.

Kedelapan - Faksi-Faksi Di Palestina
Masyarakat Palestina telah menempuh berbagai upaya jihad pada masa modern. Mereka telah mencoba membentuk faksi-faksi dan organisasi-organisasi yang mengelola urusan dan memegang kendali pekerjaan mereka. Pertama kali ditempuh upaya itu di awal penjajahan Inggris terhadap Palestina berupa konferensi-konferensi Nasional. Masyarakat Palestina sangat ingin menggelar konferensi tersebut setiap tahun di kota-kota utama Palestina, seperti Yerusalem, Haifa, Yafa dan Gaza. Berikut adalah faksi dan organisasi yang paling menonjol:
(1) Organisasi Pembebasan Palestina (PLO).
(2) Gerakan pembebasan Nasional Palestina atau Fatah.
(3) Gerakan Perlawanan Islam atau Hamas.
(4) Front Pembebasan Palestina.
(5) Front Nasionalis untuk Pembebasan Palestina.
(6) Front Rakyat Untuk Pembebasan Palestina.
(7) Front Demokrasi untuk Pembebasan Palestina.
(8) Pasukan Garis Depan Perang Pembebasan  Rakyat (Ash-Shaiqah).
(9) Front Pembebasan Arab.
(10) Gerakan Jihad Islami.
(11) Gerakan Fatah (Majlis Revolusi).
(12)           Brigade Abu Risy.
(13)           Brigade An-Nashir Shalahuddin.

0 komentar:

Posting Komentar