Penulis: Dr. Muhammad Syeikh Mahmod Sheyam
Sanaa 1429 H/2008M
Pengantar
Hingga awal perang dunia Pertama
pada 1914, Palestina masih menjadi bagian dari dunia Islam, yang tunduk
pada Kekhilafahan Utsmaniah. Sebelum Islam masuk, Palestina merupakan
bagian dari wilayah Arab, yang secara bergantian berada dalam koloni
Persia dan Romawi hingga peperangan Yarmuk tahun 636 M (15 H) dimana
Allah mengakhiri keberadaan Romawi di bumi Syam secara keseluruhan, dan
khususnya di Palestina.Dan di masa kekhalifahan Umar bin Khattab ra.
Palestina berada di bawah pangkuan Islam. Hingga terjadinya perang salib
(selama periode 493 - 583 H / 1099 – 1187 M) yang sangat berkecamuk,
Palestina diambil alih kaum salib. Hingga tibanya masa pembebasan
melalui Salahuddin Al-Ayyubi yang meneruskan langkah Nuruddin Zenki
yang menyatukan barisan kaum Muslimin. Dalam perang Hittin 583 H / 1187
M, Palestina berhasil direbut.
Tatkala
bangsa Tatar menginvasi Palestina, Seiful Islam (Qutz) berhasil
mengalahkan mereka dalam pertempuran Ain Jalut (Een Goliat) pada 25
Ramadhan tahun 658 H / 6 September 1260. Sejak saat itu Palestina
secara bergilir dikuasai oleh penguasa-penguasa mamalik
(kerajaan-kerajaan kecil) dari kaum Muslimin hingga tahun 1516 M.
Selanjutnya Palestina masuk dalam kekuasaan Khilafah Ustmaniah selama
lebih dari 4 abad.
Pada
akhir abad ke-19, Khilafah Utsmaniyah mulai melemah setelah mendapatkan
berbagai tekanan dari bangsa asing. Hingga kaum zionis menyusup ke
Palestina sebanyak 55 ribu orang atau 7 persen dari penduduk Arab di
Palestina 750 ribu orang.
Puncaknya,
ketika kaum zionis dan barat bekerja sama dengan kelompok militer Turki
pimpinan Mustafa Kemal Atatürk. Sultan Abdul Hamid II digulingkan tahun
1909 dan Khilafah sirna tahun 1924.
Sebenarnya,
kekalahan kekaisaran Utsmaniyah dalam Perang Dunia I dan penghapusan
Khilafah Islamiyah menghasilkan sejumlah hal yang menimbulkan dampak
negatif terhadap rakya Palestina secara serius. Dampak paling menonjol
adalah sebagai berikut:
Pertama – Palestina ditetapkan berada di bawah Mandat Inggris yang langsung mulai bekerja seriusmenerapkan Deklarasi Balfour.
Kedua – rakyat Palestina menyadari bahwa Inggris menipu bangsa Arab, dan melanggar perjanjian dengan mereka.
Ketiga – bangsa
Arab akhirnya mengetahui bahwa semua negara kolonial, setuju dengan
Deklarasi Balfour, seperti Perancis, Italia, Jerman, Serbia, Yunani dan
lain-lain.
Keempat – akhirnya masing-masing negara Arab disibukkan dan lalai dengan masalahnya sendiri.
Kelima – rakyat Palestina sendirian menghadapi konspirasi barat terhadap negeri mereka.
Kedua – Jihad Rakyat Palestina Melawan Penjajah Inggris
Pemerintah Inggris melakukan segala bentuk prosedur yang sangat tidak adil terhadap hak-hak warga Palestina, diantaranya:
1. Mengisolasi dari negara-negara Arab dan memenjarakan mereka di tanah sendiri.
2. Menyita tanah-tanah mereka dan melarang memanfaatkannya.
3. Melarang membawa segala jenis senjata.
4. Melarang mereka berada dalam posisi memerintah negeri.
5. Membungkam mulut mereka dan melarang mereka menyebarkan kondisi mereka
6. Mereka melepaskan tangan-tangan mafia zionis mencaplok tanah Palestina.
7. Memilih Herbert Samuel, Yahudi Inggris sebagai Komisaris Tinggi Palestina 1920.
8. Membentuk pemerintahan khusus yang mengatur Palestina dari Yahudi Zionis.
9. Membuka kesempatan seluas-luasnya bagi eksodus Yahudi ke Palestina.
10. Menerbitkan mandat yang memberi keistimewaan bagi eksodus yahudi.
Namun
di tengah berbagai embargo dan pengisolasian yang dilakukan oleh musuh
yang nyata dan musuh dari bangsa sendiri, Jihad rakyat Palestina di era
modern memiliki banyak keistimewaan di antaranya:
(1) Bersatunya barisan dan prinsip perjuangan.
(2) Pelatihan perang untuk rakyat yang bisa memukul para aggressor.
(3) Mengandalkan alat-alat perang buatan sendiri sesuai kemampuan.
(4) Penghematan pengeluaran anggaran perang.
(5) Mengarahkan media eletronik dan cetak berpihak kepada para pejuang.
(6) Mensosialisasikan budaya perang kepada segala segmen rakyat.
(7) Mengendalikan kurikulum pendidikan agar generasinya berkorban untuk negara.
(8) Membangun hubungan baik dengan bangsa lain agar tidak memihak musuh.
(9) Fokus mendukung bangsa dan negara sahabat.
(10) Berusaha mendapatkan simpati opini publik internasional.
Ketiga - Revolusi al-Qassam dan Mogok Massal
Syaikh
Izzuddin al-Qassam termasuk orang yang menyulut berbagai macam revolusi
melawan Prancis di Suriah. Ketika ia divonis hukuman mati, ia pindah ke
Palestina pada 1920 dan tinggal di kota Haifa. Ia menempati sebuah
masjid untuk menyebarkan ide-ide revolusionernya melalui pidato. Ia pun
mengatur (mengorganisir) aksi revolusinya melalui majlis-majlis khusus.
Syeikh Al-Qassam menentukan tiga tujuan dalam revolusinya:
(1) Mengusir Inggris dari Palestina.
(2) Mencegah pendirian sebuah negara Yahudi di tanah Palestina.
(3) Mendirikan sebuah negara Islam untuk persatuan negara-negara Arab.
Dalam revolusinya, Syaikh Al-Qassam menempuh tiga fase:
Fase pertama – tahap pengingatan dan penyadaran bahaya Yahudi dan seruan jihad melawan kolonialisme Inggris.
Fase kedua - tahap persiapan dan pengkondisian psikologis untuk melakukan revolusi.
Fase ketiga - tahap seleksi yang tepat dari elemen-elemen gerakan yang akan terlibat dalam revolusi.
Kemudian
untuk terakhir kalinya Al-Qassam berdiri di masjid Istiqlal dan
berpidato di hadapan jamaah, dan menafsirkan salah satu ayat Qur'an:
At-taubat 13-14. (26). Setelah pidato ini, Inggris mengawasi
perjalanannya dan kemudian mengirim ratusan polisi yang kemudian
mengepungnya dan kelompok bersamanya. Terjadilah pertempuran tidak
seimbang. Para pejuang Al-Qassam tegar dan bertahan sampai Syekh
Al-Qassam gugur syahid dan sejumlah rekan seperjuangannya dan sisanya
ditahan.
Keempat – Jihad Wanita Palestina
Bentuk jihad Wanita Palestina, diantarannya:
Pertama – Menghasung dan mengobarkan api jihad.
Kedua
– Tegar dan bersabar terhadap apa yang dilakukan Inggris menangkapi dan
menahan kaum lelaki Palestina dan mengeksekusi mati para pahlawan.
Ketiga - menyumbangankan perhiasan mereka untuk pembelian senjata para Mujahidin. Keempat - Terlibat dalam aksi sosial umum.
Kelima - Terlibat dalam kerja politik dengan masuk ke majelis nasional dan legislatif.
Keenam – Mendidik anak-anak cinta jihad dan mendorong mereka untuk mati syahid. Ketujuh - Terlibat dalam jihad itu sendiri.
Keenam – Mendidik anak-anak cinta jihad dan mendorong mereka untuk mati syahid. Ketujuh - Terlibat dalam jihad itu sendiri.
Kelima – Intifadah Mubarakah dan Sarana Perlawanan
Sesungguhnya,
Ikhwanul Muslimun yang merupakan pimpinan gerakan Islam di Palestina
sudah menentukan konflik mereka dengan penjajah Israel dan mengusir
mereka dari Palestina dengan tiga fase:
Fase pertama - perluasan pembangunan masjid-masjid.
Fase Kedua – Fase pembangunan lembaga dan universitas Islam, lembaga zakat, dan lembaga social.
Fase Ketiga - tahap konfrontasi dengan kaum penjajah Zionis Israel.
Diantara capaian dan prestasi Intifadah:
1. Intifadah telah berhasil menjatuhkan mitos dan legenda “militer Israel yang tak terkalahkan”.
2. Membuktikan ke seluruh dunia tentang kebatilan demokrasi Israel.
3. Ekonomi
Israel terguncang karena maraknya aksi mogok massal yang dilakukan oleh
buruh dan pekerja Palestina, di satu sisi. Dan sisi lain, barang-barang
dagangan Israel diserang oleh warga Palestina. Terutama setelah Hamas
merilis pernyataan resmi fatwa "haramnya membeli barang-barang Israel
yang masih ada alternatifnya di dalam Palestina."
4. Intifadah
telah mengguncang sektor pariwisata Israel karena para wisatawan
ketakutan masuk ke Israel dan lebih sayang kepada nyawa mereka.
5. Intifadah
menyebabkan keretakan dalam masyarakat Israel dimana banyak seruan dan
tuntutan dari pihak militer atau sipil pentingnya penarikan diri pasukan
Israel dari Tepi Barat dan Jalur Gaza.
6. Intifadah telah menghentikan statemen Israel “tanahmu wahai Israel dari Effrat hingga Nil”. (69)
7. Bahaya
paling mengancam dari Intifadah adalah karena ia mampu menghentikan
imigrasi Yahudi ke Palestina dan justru membuka pintu eksodus balik dari
Palestina.
8. Intifadah mampu menyatukan semua golongan dan kelompok rakyat Palestina.
9. Intifadah mengembalikan rakyat Palestina kepada Islam setelah hati-hati mereka berpaling darinya.
10. Intifadah mengembalikan ruh dan spirit izzat dan kemuliaan bagi rakyat Palestina khususnya dan kepada bangsa Arab secara umum.
11. Intifadah mampu menciptakan generasi pemuda Palestina yang terlatih dalam menghadapi Israel.
12. Intifadah
telah mampu menjatuhkan dan menggagalkan semua proyek perdamaian dan
mengembalikan masalah Palestina kepada esensi sebenarnya.
13. Intifadah membuktikan bahwa Islam adalah solusi satu-satunya dan lainnya adalah solusi batil.
14. Intifadah
juga telah membatalkan dan menganulir teori “menerima Israel sebagai
kondisi realitas dan pentingnya berunding dengan mereka”.
15. Intifadah berhasil membuka kedok sejumlah agen dan mata-mata yang bekerja dengan Israel yang telah mengotori rakyat Palestina.
16. Intifadah
juga telah berhasil mengungkap kebohongan anggapan sebagian pemimpin
Palestina dan faksi-faksi bahwa mereka telah melalukan revolusi
membebaskan Palestina.
17. Intifadah mengungkap kedok ketidakberdayaan Liga Arab dan kebohongan klaim mereka untuk membantu umat Islam.
18. Intifadah juga membongkar kedok pemimpin Arab dan pasukannya yang penakut. Sebab mereka lebih tunduk kepada tekanan Amerika.
19. Intifadah
juga membongkar kedok tidak-berharganya Organisasi Konferensi Islam
(OKI) yang tidak bisa berbuat apa-apa dalam menyelamatkan masjid
Al-Aqsha.
Diantara contoh penderitaan rakyat Palestina adalah:
1) Para tahanan itu dikumpulkan dalam sel-sel sempit atau di kemah.
2) Mereka dipaksa bediri di kayu yang tajam dalam waktu yang alam.
3) Barang-barang mereka diperiksa terus menerus dan diacak-acak.
4) Sebagian mereka disel dan diisolasi dari kontak dengan orang lain.
5) Dilarang membesuk mereka.
6) Ditutup wajah dan kepalanya saat ditangkap atau pada saat introgasi.
7) Tahanan dikurung dengan mata-mata untuk memancing pengakuan mereka.
8) Keluarga ditangkap untuk melakukan tekanan mental terhadap tahanan.
9) Tahanan dihadapkan dengan alat pendeteksi kebohongan.
10) Dilarang buang air dalam waktu yang lama.
11) Disulut kebakaran di penjara dan kemah mereka.
12) Menyalakan pengeras suara atau musik di saat mereka tidur.
13) Melarang buku-buku dan korban ke penjara.
14) Menghina tahanan, mengancam, mengintimidasi dengan kata-kata kotor.
15) Meletakkan dinding kaca sel di ruang besuk.
Ketujuh – Pimpinan Perjuangan Jihad Palestina
Ribuan
kaum muslimin di Palestina telah berjihad. Di antara mereka ada yang
menjadi pimpinan dan tokoh dalam jihad yang menorehkan lembaran sejarah
dengan cahaya, diantaranya:
(1) Syekh Izzuddin Al-Qassam
Para
sejarawan sepakat bahwa Syekh Izzuddin Al-Qassam adalah seorang ulama
mujahid. Ia tidak mengakui batas-batas wilayah yang dibuat penjajah bagi
negeri Arab yang besar. Ia seorang warga Suriah, namun revolusi yang
diusungnya lebih banyak di Palestina. Sebab satu revolusi padam di
sebuah negeri dari negeri-negeri kami, ia akan menyala kembali ke negeri
lainnya. Penjajah tetaplah penjajah, apakah itu Perancis di Suriah,
atau Inggris di Palestina.
(2) Syekh Ahmad Yasin
· Syekh
Ahmad Yasin dilahirkan desa El-Gorah – Majdal tengah, yang dibangun di
atas reruntuhan bersejarah kota Ashkelon pada bulan Juni tahun 1936,
tahun mogok massa Palestina terbesar dan tahun revolusi besar Palestina.
· Menyelesaikan kelas empat SD di El-Gorah tahun 1948
· Pada
awal kelas kelima SD, terjadi malapetakan besar menimpa Palestina
akibat kekalahan pasukan negara-negara Arab melawan mafia zionis tahun
1948.
· Syaikh
mengungsi bersama keluarganya ke Jalur Gaza pada 1948 dan bekerja
selama setahun di sebuah restoran untuk membantu keluarganya.
· Bergabung dengan dua sekolah dasar Imam Syafii dan kemudian El-Remal, dan menyelesaikan pendidikan menengahnya di SMU Palestina.
· Mengalami kelumpuhan tahun 15 Juli 1952 M, akibat jatuh ketika bermain dengan rekan-rekannya di pantai Gaza.
· Menyelesaikan pendidikan menengahnya pada Juni tahun 1958 kemudian bekerja sebagai guru sejak 4 Oktober 1958 M.
· Ditangkap
oleh pihak berwenang Mesir 18 Desember 1965 karena latar belakangnya
sebagai anggota Ikhwanul Muslimin, kemudian dibebaskan.
· Terpilih menjadi ketua Gerakan Islam di Jalur Gaza pada tahun 1968, dan segera membangun pondasi dasar dari pergerakan.
· Tahun 1977 - 1978 Syeikh Gerakan Islam di bawah kepemimpinannya mendirikan Universitas Islam di Gaza.
· Ditangkap
oleh Zionis Israel tahun 1984 karena latar belakang mereka menemukan
rumahnya sebagai gudang senjata yang dibeli oleh Syaikh dari seorang
agen Israel.
· Divonis penjara 13 tahun, kemudian keluar dalam proses pertukaran tawanan Tahun 1985.
· 17
November 1987 gerakan Islam di bawah kepemimpinannya mengeluarkan
keputusan untuk “memulai aksi militer melawan entitas penjajah Israel.
· 8
Desember 1987 meletus aksi Intifadha dengan arahan Syaikh, dan sepekan
setelah itu dideklarasikan Gerakan Perlawanan Islam “Hamas”, dan
pernyataan resmi pertamanya dikeluarkan 14 Desember 1987 M. Sementara
pernyataan resmi pertama gerakan Fatah dan Front Rakyat dan organisasi
lainnya pada 8 Januari 1988 atau satu bulan setelah mulainya intifadha.
· Intensitas
aksi serangan dan mogok massal yang dilakukan dan digalang Hamas
terhadap Zionis Israel semakin keras. Mereka kemudian menangkap Syaikh
dan sebagian besar pimpinan Hamas dan Ikhwanul Muslimin malam tanggal 18
Mei 1989 M. Mendekam di penjara sampai 25 September 1997 M dalam sebuah
negoisasi pertukaran tawanan oleh Raja Husein dengan Israel setelah
percobaan pembunuhan terhadap saudara Khalid Misy’al Kepala Biro Politik
Hamas.
· Jihad Syekh terus berlanjut dalam berbagai bidang sehingga ia menjadi fist assassin target (target utama pembunuhan).
· Pesawat
tempur Israel buatan Amerika “Apache” menyerang Syaikh dengan tiga
missil roket buatan AS juga ketika sedang meninggalkan masjid usai
menunaikan shalat subuh dan beliau sedang berpuasa pagi Senin 22 Maret
2004 M.
3. Dr. Abdul Aziz Ar-Rantisi
Nama
lengkap beliau adalah Abdul Aziz Ali Abdul Hafidz Ar-Rantisi, lahir
pada tanggal 23 oktober 1947 di desa Yibna, sebelah selatan kota Yafa
Palestina. Pasca perang 1948, beliau bersama keluarganya pindah ke
Jalur Gaza. Waktu itu, Ar-Rantisi kecil belum genap berusia enam bulan.
Pada tanggal 17 desember 1992, Ar-Rantisi dideportasi ke Maraj Zohour
di Lebanon selatan beserta 400 elemen dan pimpinan Hamas, serta 32
elemen gerakan Jihad Islami. Mereka berkemah di Lebanon selatan selama 1
tahun. Sehingga pemerintah Israel terpaksa mengembalikan mereka ke bumi
Palestina lagi, dan tetap menangkap Dr. Ar-Rantisi dan sejumlah tokoh
lain.
Ketika
Syaikh Ahmad Yasin gugur syahid oleh pembunuhan yang dilakukan Zionis
pada 22 maret 2004, Dr. antisi terpilih menjadi Ketua Gerakan Hamas.
Hanya saja, pada tanggal 17 April 2004, mobil yang ia kendarai dibom
oleh helikopter Apache buatan Amerika dan Israel, hingga ia menemui
syahidnya bersama dua orang pengawalnya –semoga Allah merahmati mereka.
4. Dr. Fathi As-Syaqaqi
Dr.
Fathi As-Syaqaqi dilahirkan di kamp pengungsi Rafah pada tahun 1951,
dari sebuah keluarga yang berasal dari desa Zarnuqoh, dekat kota Yafa.
Ia menyelesaikan sekolah dasar dan menengah di Jalur Gaza, kemudian
melanjutkan studi di Universitas Bir Zeit di tepi barat. Setelah itu, ia
pergi ke Mesir untuk belajar di Universitas Zaqoziq Mesir. Ia kembali
ke Palestina dan bekerja sebagai seorang dokter di Jalur Gaza.
Selanjutnya
ia kemudian menetap di Damaskus, di mana ia meneruskan perjuangan
jihadnya sebagai sekjen Gerakan Jihad Islami. Pada hari Kamis 26 oktober
1995, agen-agen intelijen Israel mossad membunuhnya di pulau Malta
dalam perjalanannya kembali dari Libya untuk memberikan bantuan bagi
sejumlah anak-anak Gaza yang terlantar di perbatasan Mesir dan Libya
–semoga Allah merahmati mereka semua.
Kedelapan - Faksi-Faksi Di Palestina
Masyarakat
Palestina telah menempuh berbagai upaya jihad pada masa modern. Mereka
telah mencoba membentuk faksi-faksi dan organisasi-organisasi yang
mengelola urusan dan memegang kendali pekerjaan mereka. Pertama kali
ditempuh upaya itu di awal penjajahan Inggris terhadap Palestina berupa
konferensi-konferensi Nasional. Masyarakat Palestina sangat ingin
menggelar konferensi tersebut setiap tahun di kota-kota utama Palestina,
seperti Yerusalem, Haifa, Yafa dan Gaza. Berikut adalah faksi dan
organisasi yang paling menonjol:
(1) Organisasi Pembebasan Palestina (PLO).
(2) Gerakan pembebasan Nasional Palestina atau Fatah.
(3) Gerakan Perlawanan Islam atau Hamas.
(4) Front Pembebasan Palestina.
(5) Front Nasionalis untuk Pembebasan Palestina.
(6) Front Rakyat Untuk Pembebasan Palestina.
(7) Front Demokrasi untuk Pembebasan Palestina.
(8) Pasukan Garis Depan Perang Pembebasan Rakyat (Ash-Shaiqah).
(9) Front Pembebasan Arab.
(10) Gerakan Jihad Islami.
(11) Gerakan Fatah (Majlis Revolusi).
(12) Brigade Abu Risy.
(13) Brigade An-Nashir Shalahuddin.
0 komentar:
Posting Komentar