Sabtu, 02 Juni 2012

MAKNA HAJI



Makna Haji.


Alangkah kagetnya saya mendengar ucapan seorang jamaah yang mengatakan: apa artinya haji ini sebenarnya, kok begini-begini saja. Lebih terasa jalan-jalannya seperti rekreasi, bahkan  rekreasi lebih mendingan karena biasanya ketempat yang sejuk dan indah.
Tampaknya banyak jamaah yang tidak dapat memahami arti haji dimana dengan pakaian dan niat ihrom  pada tanggal 9 Dzul Hijjah wukuf di Arofah, kemudian ke Muzdalifah, lalu menuju Mina dan mbalang jumroh Aqobah para hari Nahar, lalu Thowaf ifadhoh terus sa’i kemudian tahallul, juga mabit di Mina dan mbalang 3 jamarot pada hari kedua, ketiga, juga ke empat ‘ied bagi yang nafar tsani. Apalagi seperti sa’i, dilakukan di dalam gedung ber AC dan kipas angin.
Ibadah haji adalah ibadah napak tilas keluarga Ibrohim ‘alahissalam… kaum muslimin secara jasadi dipaksa menapaki apa yang dilakukan oleh beliau dan Hajar istrinya  serta Isma’il anaknya. Maka seharusnya setiap muslim menjadikannya sebagai tauladan dalam  hidupnya.
Sa’i misalnya: adalah napak tilas Hajar ibunda Ismail as.  Yang setidaknya menjadi contoh bagi kita tentang kewajiban berusaha dan mengingatkan bahwa hasilnya adalah dari Allah SWT. Beliau berlari-lari dari Shofa ke Marwa dan kembali lagi ke Shofa bolak-balik sampai tujuh kali untuk mencari air di sana namun tiada hasil, tetapi Allah memberikannya di bawah kaki Ismail anaknya yang sampai sekarang sumbernya melimpah tidak kurang meski diminum berjuta-juta manusia.
Dan demikianlah Ibrohim itu tauladan bagi kita semua, beliau menjalankan semua perintah Allah dengan sempurna sehingga beliau diangkat olehNya menjadi pemimpin ummat manusia. Pemimpin yang punya visi jauh ke depan sehingga mempersiapkan anak keturunannya siap menjadi pengganti dan penerusnya.
وَإِذِ ابْتَلَى إِبْرَاهِيمَ رَبُّهُ بِكَلِمَاتٍ فَأَتَمَّهُنَّ قَالَ إِنِّي جَاعِلُكَ لِلنَّاسِ إِمَامًا قَالَ وَمِن ذُرِّيَّتِي قَالَ لاَ يَنَالُ عَهْدِي الظَّالِمِينَ
Dan (ingatlah), ketika Ibrahim diuji(^) Tuhannya dengan beberapa kalimat (perintah dan larangan), lalu Ibrahim menunaikannya. Allah berfirman: "Sesungguhnya Aku akan
Menjadikanmu imam bagi seluruh manusia". Ibrahim berkata: "(Dan saya mohon juga) dari keturunanku".(^) Allah berfirman: "Janji-Ku (ini) tidak mengenai orang-orang yang lalim". (Albaqoroh 124)  (^) Ujian terhadap Nabi Ibrahim a.s. di antaranya: membangun Kakbah, membersihkan Kakbah dari kemusyrikan, mengorbankan anaknya Ismail, menghadapi raja Namrudz dan lain-lain. (^) Allah telah mengabulkan doa Nabi Ibrahim a.s., karena
banyak di antara rasul-rasul itu yang keturunan Nabi Ibrahim a.s.
Ibrohim adalah pemimpin yang hidupnya hanya untuk mengabdi kepada Allah SWT, senantiasa berusaha dan berfikir untuk kepentingan masyarakatnya baik keamanannya, kenyamanannya hingga kesejahteraannya.
وَإِذْ قَالَ إِبْرَاهِيمُ رَبِّ اجْعَلْ هَـَذَا بَلَدًا آمِنًا وَارْزُقْ أَهْلَهُ مِنَ الثَّمَرَاتِ مَنْ آمَنَ مِنْهُم بِاللّهِ وَالْيَوْمِ الآخِرِ قَالَ وَمَن كَفَرَ فَأُمَتِّعُهُ قَلِيلاً ثُمَّ أَضْطَرُّهُ إِلَى عَذَابِ النَّارِ وَبِئْسَ الْمَصِيرُ
Dan (ingatlah), ketika Ibrahim berdoa: Ya Tuhanku, jadikanlah negeri ini negeri yang aman sentosa, dan berikanlah rezeki dari buah-buahan kepada penduduknya yang beriman di antara mereka kepada Allah dan hari kemudian. Allah berfirman: "Dan
kepada orang yang kafir pun Aku beri kesenangan sementara, kemudian Aku paksa ia menjalani siksa neraka dan itulah seburuk-buruk tempat kembali". (Albaqoroh 126)
Contoh dan ketauladanan Ibrohim sangat banyak sekali, dapat kita baca di dalam Al-Qur’an dan Hadits Nabi yang sudah banyak ditulis oleh para ulama.
قَدْ كَانَتْ لَكُمْ أُسْوَةٌ حَسَنَةٌ فِي إِبْرَاهِيمَ وَالَّذِينَ مَعَهُ إِذْ قَالُوا لِقَوْمِهِمْ إِنَّا بُرَاء مِنكُمْ وَمِمَّا تَعْبُدُونَ مِن دُونِ اللَّهِ كَفَرْنَا بِكُمْ وَبَدَا بَيْنَنَا وَبَيْنَكُمُ الْعَدَاوَةُ وَالْبَغْضَاء أَبَدًا حَتَّى تُؤْمِنُوا بِاللَّهِ وَحْدَهُ إِلَّا قَوْلَ إِبْرَاهِيمَ لِأَبِيهِ لَأَسْتَغْفِرَنَّ لَكَ وَمَا أَمْلِكُ لَكَ مِنَ اللَّهِ مِن شَيْءٍ رَّبَّنَا عَلَيْكَ تَوَكَّلْنَا وَإِلَيْكَ أَنَبْنَا وَإِلَيْكَ الْمَصِيرُ
Sesungguhnya telah ada suri teladan yang baik bagimu pada Ibrahim dan orang-orang yang bersama dengan dia; ketika mereka berkata kepada kaum mereka: "Sesungguhnya kami berlepas diri dari kamu dan dari apa yang kamu sembah selain Allah, kami
ingkari (kekafiran) mu dan telah nyata antara kami dan kamu permusuhan dan kebencian buat selama-lamanya sampai kamu beriman kepada Allah saja. Kecuali perkataan Ibrahim kepada bapaknya:(^) "Sesungguhnya aku akan memohonkan ampunan bagi
kamu dan aku tiada dapat menolak sesuatu pun dari kamu (siksaan) Allah". (Ibrahim berkata): "Ya Tuhan kami, hanya kepada Engkaulah kami bertawakal dan hanya kepada Engkaulah kami bertobat dan hanya kepada Engkaulah kami kembali,  AlMumtahanan: 4
(^) Nabi Ibrahim pernah memintakan ampunan bagi bapaknya yang musyrik kepada Allah: Ini tidak boleh ditiru, karena Allah tidak membenarkan orang mukmin memintakan ampunan untuk orang-orang kafir (lihat surah ayat 48).
1

0 komentar:

Posting Komentar